Tujuan : Siswa memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang komponen-komponen listrik dan elektronika
|
A.
PEMBAHASAN
DAN PENGETESAN KOMPONEN-KOMPONEN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
1.
TRANSFORMATOR
Transformator (transformer) atau trafo berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak-balik.
Transformator
step-down Adaptor AC-DC
merupakan piranti yang menggunakan transformator step-down
Prinsip kerja
Transformator
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan
bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan
lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.
Hubungan Primer-Sekunder
Fluks pada transformator
hubungan antara tegangan primer
dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer
dengan lilitan sekunder atau :
Keterangan
:
Np =
Belitan Primer Ns
= Belitan Sekunder
Vp =
Tegangan Primer Vs
= Tegangan Sekunder
Ip = Arus belitan primer Is = arus
belitan sekunder
Jenis-jenis transformator
Transformator step-up adalah transformator
yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui
pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam
transmisi jarak jauh.
|
lambang transformator step-up
Transformator jenis ini hanya terdiri dari
satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam
transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder
bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan
kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator
jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan
lilitan sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat
digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya
tidak lebih dari 1,5 kali).
|
Autotransformator
skema autotransformator
2.
LAMPU
SINYAL
Lampu
sinyal ialah lampu yang memberikan informasi (tanda) apakah suatu rangkaian
dalam keadaan tertutup atau terbuka. Umumnya Lampu yang dijadikan sebagai lampu
sinyal ialah LED (Light Emitting Diode) yang berwarna merah, kuning atau hijau.
Macam-macam
lampu sinyal yang lain diantaranya :
Lampu
pijar
Lampu pijar dan
filamennya yang sedang menyala.
1. Bola lampu
3. Filamen wolfram
4. Kawat penghubung ke kaki tengah
5. Kawat penghubung ke ulir
6. Kawat penyangga
7. Kaca penyangga
8. Kontak listrik di ulir
9. Sekrup ulir
10. Isolator
11. Kontak listrik di kaki tengah
|
Pada dasarnya filamen
pada sebuah lampu pijar adalah sebuah resistor. Saat dialiri arus listrik, filamen tersebut menjadi sangat
panas, berkisar antara 2800 derajat Kelvin hingga maksimum 3700 derajat
Kelvin.. Ini menyebabkan warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu pijar biasanya berwarna kuning
kemerahan. Pada temperatur yang sangat tinggi itulah filamen
mulai menghasilkan cahaya pada panjang gelombang yang kasatmata. Hal ini
sejalan dengan teori radiasi benda hitam.
Indeks renderasi warna menyatakan apakah warna obyek tampak alami
apabila diberi cahaya lampu tersebut dan diberi nilai antara 0 sampai 10 Angka 100 artinya warna benda yang disinari
akan terlihat sesuai dengan warna aslinya. Indeks renderasi warna lampu
pijar mendekati 100.
|
Foto yang sangat diperbesar dari filamen lampu
pijar 200 Watt.Lampu
lucutan gas
Lampu lucutan gas adalah nama untuk sekelompok sumber cahaya artifisial, yang
menghasilkan cahaya dengan mengirimkan lucutan
elektris melalui gas yang terionisasi, misalnya pada plasma. Sifat lucutan gas sangat tergantung pada frekuensi atau
modulasi arus listriknya. Biasanya, lampu-lampu ini menggunakan gas mulia (argon, neon, kripton, dan xenon) atau campuran dari
gas-gas tersebut. Sebagian besar lampu-lampu ini juga mengandung bahan-bahan
tambahan, seperti merkuri, natrium, dan/atau halida
logam.
Dalam operasinya, gas mengalami ionisasi, dan selanjutnya elektron-elektron bebas yang
dipercepat oleh medan listrik di dalam tabung bertabrakan dengan atom-atom dari
gas dan logam. Beberapa elektron yang mengelilingi atom-atom gas dan logam
mengalami eksitasi akibat tabrakan ini, menyebabkan mereka pindah ke lokasi
energi yang lebih tinggi. Ketika elektron jatuh kembali ke lokasinya semula, ia
mengeluarkan foton, yang menimbulkan cahaya
yang dapat dilihat atau radiasi ultraviolet. Radiasi ultraviolet diubah menjadi cahaya yang
dapat dilihat melalui lapisan fluoresens, yang terdapat pada
bagian dalam permukaan kaca lampu untuk beberapa jenis lampu. Lampu pendar mungkin adalah contoh lampu gas lucutan yang paling terkenal.
Lampu lucutan gas adalah
lampu yang tahan lama dan memberikan efisiensi cahaya yang tinggi, namun lebih
rumit untuk memproduksinya dan membutuhkan perangkat elektronik tertentu untuk
menciptakan arus listrik yang sesuai untuk melalui gas yang disiapkan.
3.
SAKELAR
Sakelar (switch) berfungsi untuk menghubungkan dan
memisahkan rangkaian listrik. Karena itu maka saklar harus ditempatkan pada
tempat yang strategis, misalnya dekat pintu masuk dan keluar suatu ruangan.
Berdasarkan cara kerjanya, saklar terdiri dari dua macam yaitu :
1. Saklar putar
2. saklar balik (togel)
Macam-macam saklar :
Selain itu, terdapat pula jenis saklar khusus yang
dibuat untuk keperluan tertentu, seperti gambar berikut :
No
|
Nama
|
Bentuk
|
Skema
|
1
|
Saklar tali tarik
|
|
|
2
|
Saklar tombol tekan
|
|
|
3
|
Saklar kutub tunggal dua tolakan
bertuas
|
|
|
4
|
Saklar dua kutub dua tolakan
bertuas
|
|
|
3.
STOP
KONTAK
Stop kontak (electric
terminal) ialah peralatan listrik tempat mengambil arus listrik. Umumnya
stop kontak memiliki bentuk bulat dan kotak yang didalamnya terdapat
terminal untuk menempatkan kabel bertegangan.
Tujuan pemasangan stop kontak
ialah untuk memudahkan pemakai listrik dalam menghubungkan alat-alat
listrik pada jaringan listrik secara praktis dan aman, seperti setrika,
televisi, radio, lemari es dll.
|
Berdasarkan cara pemasangannya, stop kontak
dibedakan atas :
1. Stop kontak In Bow, yaitu stop
kontak yang di tanam di dalam tembok
2. Stop kontak On Bow, yaitu stop
kontak yang dipasang dipermukaan dinding (tembok)
3.
STEKER
Steker (electric plug) ialah pasangan stop kontak
yang dipasang pada ujung kabel listrik untuk mengambil arus dari stop kontak.
Umumnya steker dibuat dengan dua cabang untuk kabel
fasa dan kabel netral, namun terkadang ditemui steker bercabang tiga, maka yang
ketiga ialah hubungan tanah (ardee)
4.
SEKERING
Sekering (fuse) ialah
alat untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik yang disebabkan oleh
beban lebih. Beberapa bentuk sekering dapat dilihat seperti gambar berikut :
5.
Kabel
listrik
Untuk instalasi listrik,
penyaluran arus listriknya dari panel ke beban maupun sebagai pengaman
(penyalur arus bocor ke tanah) digunakan penghantar listrik yang sesuai dengan
penggunaanya. Ada dua macam penghantar listrik yaitu :
- Kawat
penghantar tanpa isolasi (telanjang) yang dibuat dari Cu, AL sebagai
contoh BC, BCC, A2C, A3C, ACSR.
- Kabel
penghantar yang terbungkus
isolasi, ada yang berinti tunggal atau banyak, ada yang kaku atau berserabut,
ada yang dipasang di udara atau di dalam tanah, dan masing-masing digunakan
sesuai dengan kondisi pemasangannya. Kabel instalasi yang biasa digunakan pada
instalasi penerangan, jenis kabel yang banyak digunakan dalam instalasi rumah
tinggal untuk pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada penggunaannya kabel NYA
menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun melindungi dari air
dan kelembaban yang dapat merusak kabel tersebut.
Penghantar NYA
Gambar 2.27 Kabel NYA
Gambar 2.28 Kabel NYM
Penghantar
NYY
Kabel tanah thermoplastik tanpa perisai
seperti NYY, biasanya digunakan untuk kabel tenaga pada industri. Kabel ini
juga dapat ditanam dalam tanah, dengan syarat diberikan perlindungan terhadap kemungkinan
kerusakan mekanis. Perlindungannya bisa berupa pipa atau pasir dan diatasnya
diberi batu.
Gambar 2.29 Kabel NYY
Penyambungan
kabel listrik
Dalam pekerjaan instalasi maupun dalam beberapa
kasus, ditemukan kabel yang terputus / terpotong dan dibutuhkan penyambungan.
Ada beberapa macam sambungan dalam instalasi listrik, yaitu :
1.
Sambungan ekor babi
2.
Sambungan puntir
3.
Sambungan bolak-balik
4.
Sambungan bercabang
B. PEMBAHASAN DAN PENGETESAN KOMPONEN AKTIF DAN
KOMPONEN PASIF
1.
PENGERTIAN
KOMPONEN AKTIF DAN KOMPONEN PASIF
Komponen
aktif ialah komponen yang bekerjanya memerlukan sumber tenaga. Misalnya
transistor dan rangkaian terpadu (integrated Circuit = IC). Sedangkan komponen
pasif ialah komponen yang bekerjanya tidak memerlukan sumber tenaga, misalnya
resistor, kapasitor, induktor, diode dan transistor.
2.
KAPASITOR
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari
nama Michael Faraday.
Ø
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Ø
Sedangkan
jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat
pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing
baju.
kondensator sering disebut
kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika
disingkat dengan huruf (C).
Kapasitansi
Satuan dari kapasitansi
kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu
besar, sehingga digunakan:
§ Pikofarad (pF) =
§ Nanofarad (nF) =
§ Microfarad (
) =
Kapastansi ialah hasil
perbandingan antara muatan listrik pada tiap penghantar dengan perbedaan
tegangan diantara kedua penghantar tersebut. atau :
Q = Muatan Listrik (Coulomb)
V = Tegagan listrik (Volt)
Jenis kondensator
Berdasarkan kegunaannya kondensator dibagi dalam:
Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan dan tidak berubah-ubah. Kondensator
tetap ada tiga macam bentuk:
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat
berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh
dibolak-balik karena tidak mempunyai kakipositif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan
ratusan Nano Farad (nF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt,
tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai
kapasitasnya = 20.000 pF = 20 nF = 0,02 µF. Jika pada badannya tertulis = 502,
nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 nF = 0,005 µF
Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik
begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen.
Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai
pada sirkuit oscilator antara lain:
a.
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave /
MW) = 190 meter - 500 meter.
b.
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang
pendek (Short Wave / SW) SW 1 =
40 meter - 130 meter.
c.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah
gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13 meter - 49 meter.
Kondensator elektrolit
Bermacam-macam bentuk
Kondensator elektrolit (Electrolytic Condenser)
Kondensator
elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki
yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai
kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Tampak pada gambar diatas
polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.
Selain
kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga
kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.
Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya
adalah:
a.
Kering (kapasitasnya berubah)
b.
Konsleting
c.
Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian
tegangan positif dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga
bisa meledak
Variabel kapasitor
Variabel kapasitor adalah kapasitor dengan kapasitas
variabel. Rentang kapasitas minimal mereka dari 1p dan kapasitas maksimum
mereka pergi setinggi beberapa ratus pF (500pF maks). Variabel kapasitor
yang diproduksi dalam berbagai bentuk dan ukuran, tapi fitur-fitur umum bagi
mereka adalah satu set piring tetap (disebut stator) dan satu set piring
bergerak. Lempeng ini dilengkapi satu sama lain dan dapat dibawa ke dan
keluar dari mesh dengan memutar poros. Isolator (dielektrik) antara pelat
adalah udara atau lapisan tipis dari plastik, maka kapasitor variabel
nama. Saat mengatur kapasitor ini, penting bahwa tidak menyentuh piring.
Berikut adalah foto-foto udara
dielektrik kapasitor serta kapasitor milar-terisolasi variabel (2.5A).
Gambar. a, b, c. Variabel
kapasitor, d. Pemangkas kapasitor
Foto pertama menunjukkan sebuah "kapasitor
bersekongkol melawan" di mana dua kapasitor diputar pada waktu yang
sama. Jenis kapasitor yang digunakan di penerima radio. Semakin
besar digunakan untuk sirkuit tuning, dan yang lebih
kecil dalam osilator lokal. Simbol untuk kapasitor ini juga ditampilkan
dalam foto.
Selain kapasitor dengan dielektrik udara, ada juga
kapasitor variabel dengan isolator padat. Dengan ini, bahan isolasi tipis
seperti milar menempati ruang antara stator dan rotor. Kapasitor ini jauh
lebih tahan terhadap kerusakan mekanis. Mereka ditunjukkan pada Gambar
Perangkat yang paling umum yang mengandung kapasitor
variabel adalah radio penerima, di mana ini digunakan untuk penyesuaian
frekuensi. Kapasitor semi-variabel atau trim kapasitor mini, dengan
kapasitas mulai dari beberapa pF beberapa puluh PFS. Ini digunakan untuk
fine tuning penerima radio, pemancar radio, osilator, dll Tiga pemangkas,
bersama dengan simbol mereka, ditunjukkan pada gambar
3. DIODA
Dioda
|
|
Simbol
|
|
Tipe
|
|
Kategori
|
|
Penemu
|
|
a. Pengertian Dioda
Dioda merupakan komponen elektronika yang
hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah saja yang dibuat
menggunakan bahan semikonduktor jenis N dan P yang dibentuk dalam satu keping
semikonduktor kristal tunggal. Semikonduktor jenis N dibentuk dengan cara
mendifusikan atom donor (atom bervalensi 5) ke semikonduktor intrinsik.
Sedangkan untuk semikonduktor jenis P, dibentuk dari semikonduktor intrinsik
yang didoping menggunakan atom bervalensi 3.
Secara
grafis, kondisi dioda dalam keadaan tidak diberi bias tegangan adalah seperti terlihat
pada gambar berikut
Dalam gambar di samping
dapat dilihat bahwa di daerah pengosongan terbentuk pasangan elektron dan
hole, karena elektron bebas dari Tipe N tertarik ke daerah Tipe P. Elektron
yang pindah ini, meninggalkan hole pada tipe N. Pasangan elektron-hole
inilah yang kemudian akan menghalangi perpindahan elektron lebih lanjut dan
dikenal sebagai potensial Barrier.
|
Dioda
dalam keadaan tanpa bias tegangan
Karena
terbentuk oleh dua jenis semikonduktor (N dan P), maka dioda hanya dapat
melewatkan arus listrik dalam satu arah saja (ketika bias maju).
Forward Bias
Ketika
kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere dan anoda disambungkan
dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang dibias dengan tegangan
maju. Bias maju ini diperlihatkan pada gambar berikut.
Dalam bias maju,
kutub negatif batere akan menolak elekton-elektron bebas yang ada dalam
semikonduktor tipe N, jika energi listrik yang digunakan adalah melebihi
tegangan barir, maka elektron yang tertolak tersebut akan melintasi daerah
deplesi dan bergabung dengan hole yang ada pada tipe P, hal ini terjadi
terus menerus selama rangkaian di gambar tersebut adalah tertutup. Kondisi
inilah yang menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
|
Dioda dengan bias
tegangan maju
Reverse Bias
Sebaliknya
jika kaki katoda disambungkan dengan kutub positif batere dan anoda
disambungkan dengan kutub negatif batere, maka kondisi ini disebut sebagai bias
tegangan balik, seperti terlihat dalam gambar berikut.
Ketika dioda dibias
mundur, maka tidak ada aliran arus listrik yang melewati dioda. Hal ini
dikarenakan elekton bebas yang ada pada tipe N tertarik oleh kutub positif
batere dan demikian juga hole pada tipe P berekombinasi dengan elektron
dari batere, sehingga lapisan pengosongan menjadi semakin lebar. Dengan
semakin lebarnya lapisan pengosongan ini, maka dioda tidak akan mengalirkan
arus listrik. Ketika tegangan bias mundur terus diperbesar, maka pada suatu
harga tegangan tertentu dioda akan rusak, karena adanya proses avalan yang
menyebabkan dioda rusak secara fisik.
|
Dioda dengan bias
tegangan mundur
b. Macam-macam dioda
1.
Dioda Detector yaitu dioda kristal yang
digunakan untuk memisahkan frekuensi pembawa pada radio penerima.
2.
Dioda Penyearah (Rectifier) yaitu dioda yang digunakan untuk
menyearahkan arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC)
3.
Dioda Zener yaitu dioda yang digunakan untuk
menstabilkan tegangan, biasanya digunakan pada bagian stabilizer sumber tenaga
4.
Dioda LED (light Emitting Diode) yaitu dioda yang dapat
mengeluarkan cahaya. Dioda ini digunakan sebagai lampu indikator dan display
angka pada jam elektronik atau kalkulator
5.
TRANSISTOR
a. Pengertian
transistor
Transistor singkatan
dari kata Transferable Resistor yaitu resistor yang resistansinya dapat
dipindahkan. umumnya transistor memiliki tiga buah kaki yaitu :
1. Emitor (E) yang berfungsi sebagai
penyuplai muatan
2. Colector (C) yang berfungsi
sebagai pengumpul, pembawa muatan dan menyalurkannya keluar transistior
3. Basis (B) yang berfungsi sebagai
pengatur gerak elektron
Dalam prakteknya menentukan kaki transistor sangat
penting sebab kesalahan memasang kaki transistor dapat mengakibatkan kerusakan
pada transistor. Transistor ada dua macam :
1. Transistor PNP
2. Transistor NPN
Simbol dari transistor NPN dan PNP
Jika dilihat sifat
sambungannya, maka transistor memiliki sifat seperti dioda yang disambung
dengan arah saling bertolak belakang, seperti diperlihatkan Gambar di bawah.
Namun sifat-sifat lainnya (adanya sifat penguatan) adalah tidak sama dengan
dioda yang disambung seperti pada Gambar dibawah.
Gambar Analogi sambungan dioda pada transistor
NPN dan PNP
Transistor akan berfungsi sebagaimana
kegunaan umumnya yaitu jika dioda Basis-Emitter diberi bias tegangan maju
dan dioda Basis-Kolektor diberi bias tegangan mundur, ( seperti pada Gambar
di samping). Dalam Gambar, dioda B-E dari transistor (di sini bertipe NPN)
diberi bias tegangan maju dan dioda B-C diberi bias tegangan mundur. Dalam
kondisi seperti ini maka akan mengalir elektron dalam jumlah besar dari
Emitter (karena Emitter memiliki kerapatan pembawa terbesar) menuju Basis.
|
Ketika sampai pada lapisan
Basis, sebagian kecil elektron ada yang berhasil menuju kutub positif catu daya
(Vb) dan sebagaian besar lainnya masih menunggu untuk berekombinasi di daerah
Basis (hal ini terjadi karena jumlah pembawa di daerah Basis adalah paling
rendah). Dilain pihak, karena Kolektor mendapatkan bias tegangan mundur, maka
medan listrik pada daerah Kolektor adalah besar, sehingga sebagian besar
elektron yang menunggu di daerah basis akan tertarik medan listrik tersebut dan
menyeberang ke daerah Kolektor dan menuju kutub positif sumber tegangan (Vc).
Ketika diamati, jumlah elektron yang menyeberang ke daerah Kolektor memiliki
perbandingan yang tetap dengan jumlah elektron yang mengalir menuju kutub
positif Basis. Perbandingan ini kemudian dikenal sebagai penguatan DC (Hfe DC).
b. Fungsi
transistor
1.
Sebagai
pengubah arus AC menjadi arus DC
2.
Sebagai
pembangkit getaran (osilator) yang menghasilkan frekuensi tinggi
3.
Sebagai
penguat arus dan tegangan
c. Macam-macam
transistor
Menentukan transistor jenis PNP atau NPN dapat
dilakukan dengan menggunakan Ohmmeter atau dengan menghafalkan kode-kodenya.
Umumnya Colector dan emitor sudah ditandai dengan lingkaran, segitiga atau
titik berwarna, lihat gambar.
d. Mengukur
transistor
Transistor dapat dinyatak baik bila diukur dengan
ohmmeter menunjukkan sesuai tabel berikut :
Emitor
|
Basis
|
Colector
|
Jenis NPN
|
Jenis PNP
|
+
|
-
|
|
Tidak bergerak
|
Bergerak
|
|
-
|
+
|
Tidak bergerak
|
Bergerak
|
-
|
+
|
|
Bergerak
|
Tidak
bergerak
|
|
+
|
-
|
Bergerak
|
Tidak
bergerak
|
+
|
|
-
|
Bergerak
|
Tidak
bergerak
|
-
|
|
+
|
Tidak bergerak
|
Bergerak
|
6.
LOUDSPEAKER
Loudspeaker (alat suara) merupakan membran untuk
mengeluarkan suara atau getaran mekanik dari dalam amplifier. Loudspeker
merupakan bagian akhir dari rangkaian yang berfungsi mengubah getaran listrik
menjadi getaran mekanik sehingga terdengar oleh telingan kita.
Macam-macam
loudspeaker :
a.
Full
Range yaitu loudspeaker yang memiliki kemampuan mengeluarkan semua frekuensi
audio dari yang tertinggi sampai yang terendah.
b.
Woofer
yaitu loudspeaker khusus untuk mengeluarkan frekuensi rendah
c.
Middle
atau midrange yaitu loudspeaker khusus mengeluarkan frekuensi menengah
d.
Tweeter
yaitu loudspeaker khusus untuk mengeluarkan frekuensi tinggi.
7.
Mikrofon (bahasa Inggris: microphone) adalah suatu
jenis transduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi. Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti suara atau bunyi. Pada dasarnya mikrofon berguna untuk
merobah suara memjadi getaran listrik sinyal Analog untuk selanjutnya
diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan berikutnya dengan
Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras
terakhir diumpan ke-Speaker.
|
Mikrofon
Macam-macam
microfon dan Kegunaan
Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan
lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan
mikrofon dari performa yang optimal.
Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan
haruslah sesuai kebutuhan dan seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik,
misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan
seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman,
arena balap GP motor, dan sebagainya.
Karakteristik
Karakteristik
mikrofon yang harus diperhatikan ketika akan memilih sebuah mikrofon adalah:
1.
Prinsip cara kerja
mikrofon
4.
Output sinyal
listrik yang dihasilkan mikrofon
5.
Bentuk fisik
mikrofon
Jenis
1. Mikrofon karbon
Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat
dari sebuah diagram logam yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang
berbentuk silinder. Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansivariabel dimana terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan
diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara
yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan
perubahan pada sinyal output mikrofon.
2. Mikrofon reluktansi variabel
Mikrofon Reluktansi Variabel adalah
mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan
diafragma magnetik tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian magnetik
tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan
perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik.
Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar dari
mikrofon.
3. Mikrofon kumparan yang
bergerak
Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah
mikrofon yang terbuat dari kumparan induksi yang digulungkan pada silinder yang
berbahan non magnetik dan dilekatkan pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam
celah udara suatu magnet permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik direkatkan pada diafragma yang
terbuat dari bahan non logam. Jika diafragma bergerak karena adanya gelombang
suara yang ditangkap, maka kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet, sehingga muncullah perubahan magnetik yang melewati
kumparan dan menghasilkan sinyal listrik.
4. Mikrofon kapasitor
Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang
terbuat dari sebuah diafragma berbahan logam, digantungkan pada sebuah pelat
logam statis dengan jarak sangat dekat, sehingga keduanya terisolasi dan
menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak.
Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah antara
diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan yang
dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-ubah
seiring perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.
6. Mikrofon elektret
Mikrofon Elektret adalah jenis khusus
mikrofon kapasitor yang telah memiliki sumber muatan tersendiri sehingga tidak
membutuhkan pencatu daya dari luar. Sumber muatan berasal dari suatu alat
penyimpan muatan yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon tersebut diproses sedemikian rupa sehingga
mampu menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar, kemudian
mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas. Lapisan tipis teflon
dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung muatan-muatan negatif dalam
jumlah besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap pada satu sisi yang kemudian
menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara
yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara
diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi
berubah dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.
7. Mikrofon piezoelektris
Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang
terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan ini dapat
menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar jadi tidak
membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan pada bidang-bidang
tertentu, kemudian dilekatkan pada elektroda atau lempengan sehingga akan
menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal akan berubah bentuk bila
mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi perpindahan muatan sesaat di
dalam susunan kristal tersebut. Perpindahan muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial di antara kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya,
kristal tersebut dapat langsung menerima getaran suara tanpa harus dibentuk
menjadi sebuah diafragma, sehingga responfrekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon lainnya
walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.
8. Mikrofon pita
Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat
dari pita yang bersifat sangat sensitif dan teliti. Cara kerja mikrofon ini
berpedoman pada suatu pusat pita yaitu
kertas perak metal tipis yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya
pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet yang
kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena mikrofon pita pada awal
kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara paling alami,
maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan mikrofon ini di awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada jenis
mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah perekaman yang
menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti mikrofon buatan perusahaan Royer AEA,
yang kemudian menjadi standar bersama untuk studio perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE dan Golden Age.
8.
INTEGRATED CIRCUIT
a.
Pengertian
IC adalah komponen elektronika yang tersusun oleh ratusan,
ribuan bahkan jutaan dioda, transistor, resistor, dan kapasitor.
Komponen-komponen penyusunnya tersebut terangkai secara menyeluruh dalam satu
keping semikonduktor yang disebut sebagai wafer atau chip yang biasanya dari
bahan silikon. Chip tersebut dikemas dalam kemasan plastik, keramik atau kaleng
dengan ukuran yang relatif kecil serta dilengkapi dengan pin/kaki untuk
sambungan luar
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik
terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang
dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.
Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat
semikonduktor dan
penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang
kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum
sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch",
konsumsilistrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan
tabung vakum.
Kelebihan IC jika dibandingkan dengan komponen diskret
adalah:
1.
Ringkas
IC adalah lebih ringkas (dalam hal ukuran yang sangat
ekonomis), jika dibandingkan dengan rangkaian ekivalennya jika dirangkaikan
satu persatu. Dengan kelebihan seperti ini maka struktur IC akan sangat
memungkinkan untuk diterapkan pada rangkaian yang lebih rumit contohnya adalah
untuk aplikasi komputer laptop dll.
2.
Kecepatan tinggi
Dengan struktur yang ringkas, maka akan membuat
persambungan antar komponen menjadi lebih efisien, sehingga kecepatan
pemrosesan sinyal menjadi lebih tinggi.
3.
Daya yang rendah
Struktur IC memiliki disipasi daya yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan rangkaian ekivalen yang disusun oleh komponen diskritnya.
Dengan disipasi daya yang lebih kecil membuat IC akan mengkonsumsi daya listrik
yang lebih kecil juga.
4.
Handal
Kerusakan komponen penyusun IC adalah lebih kecil jika
dibandingkan dengan rangkaian ekivalen yang disusun oleh komponen diskritnya.
Hal ini dikarenakan sambungan dalam IC adalah terjaga oleh wadah yang kokoh
terhadap adanya korosi dan pengotoran debu
5.
Mudah dalam perawatan
Dengan IC, biaya perawatan akan menjadi lebih murah karena
prosedur perawatan menjadi dipermudah ketika terjadi kerusakan. Dengan adanya
soket IC, maka penggantian atau pengecekan kerusakan IC akan menjadi lebih
mudah lagi.
6.
Konstruksi modular
Dalam perkembangan lebih lanjut, IC dirancang dengan fungsi
yang khusus, sehingga dalam rangkaian papan tercetak, tiap IC memiliki
blok-blok yang khusus
b.
Konstruksi
C.
PEMBUATAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA SEDERHANA
1. Pembuatan power
supply
- Rangkaian Power
supply sistem jembatan
pak tolong diktatnya kelas 8 dikirim ke Email saya
BalasHapusDari Muhammad Farid Usman kelas 8.1